Bisnis

FinTech Indonesia: Tinjauan Singkat dan Kelayakannya

FinTech Indonesia: Tinjauan Singkat dan Kelayakannya

FinTech atau financial technology adalah industri yang berkembang pesat yang digunakan untuk memberikan layanan keuangan serta produk kepada konsumen. Inovasi ini telah ditetapkan untuk menciptakan lanskap keuangan yang lebih baik bagi bisnis dan konsumen. Semua perusahaan FinTech ini biasanya adalah StartUp yang didirikan dengan tujuan untuk mengganggu sistem keuangan yang sedang berkuasa serta perusahaan yang tidak terlalu bergantung pada perangkat lunak.

Ini dikenal sebagai inovasi yang mengganggu karena mengubah pasar atau sistem yang ada dengan memperkenalkan aksesibilitas, kemudahan, kenyamanan, dan segalanya berbiaya rendah. FinTech Indonesia telah ada belum lama ini dan sedang mengalami perkembangan pesat hingga saat ini berkat pengguna smartphone dan internet.

Gambaran Awal

Pesatnya perkembangan FinTech di Indonesia terutama disebabkan oleh keterbukaan perbankan dan regulator, belum lagi pertumbuhan kelas menengah atas di negara nusantara ini. Investasi infrastruktur hingga US $ 500 miliar direncanakan untuk lima tahun ke depan. Indonesia tidak hanya sebagai negara dengan penetrasi internet yang tinggi tetapi juga terbukti menjadi lahan subur untuk pasar FinTech seperti pembayaran, kartu kredit, dan pinjaman.

Saat ini, FinTech Indonesia telah mencapai lebih dari 150 Startup dan menandai pertumbuhan 78% sejak 2015. Secara umum, ekosistem perusahaan FinTech di negara ini meliputi investasi dan tabungan, pembayaran dan transfer uang, pinjam meminjam, perbandingan, akuntansi, Point Penjualan (POS), pendanaan bersama, perencanaan keuangan, dan mata uang kripto. Persentase tertinggi jatuh ke transfer uang dan pembayaran, mencapai hingga 50%.

Baca Juga : Jenis-Jenis Startup Fintech di Indonesia

Viabilitasnya

Mengingat Indonesia memiliki lebih dari 17.000 pulau, terbatasnya infrastruktur serta informasi perkreditan. Jelas terlihat bahwa FinTech memiliki masa depan yang menjanjikan di negara ini dan kemampuan untuk mengatasi tantangan inklusi keuangan. Sektor FinTech tertentu, yaitu pinjaman, pasti akan terus tumbuh dengan perkembangannya yang mencakup dan mendukung usaha menengah dan kecil di seluruh negeri karena motif utama rendahnya produktivitas mereka adalah karena akses pembiayaan yang buruk. Biaya yang lebih rendah akan berkontribusi besar pada pertumbuhan keseluruhan FinTech Indonesia di mana perusahaan akan menjangkau segmen yang kurang terlayani serta memberikan biaya transaksi yang lebih rendah kepada semua orang.

Selain itu, terlihat jelas terdapat perubahan positif dari perilaku pelanggan terhadap layanan keuangan digital. Fenomena seperti itu mungkin berasal dari kenyamanan yang telah terbukti yang menyertainya. Seseorang dapat mengakses dimanapun dan kapanpun dengan perangkat apapun. Ini membutuhkan lebih sedikit usaha dibandingkan pergi ke bank.

Selain itu, fakta bahwa usaha menengah dan kecil mengalami kesulitan dalam memanfaatkan layanan perbankan tertentu karena pinjaman bank yang sangat terbatas juga harus diperhitungkan ketika melihat faktor-faktor yang berkaitan dengan pertumbuhan FinTech Indonesia.

Baca Juga : Kelebihan Perkembangan Fintech Bagi Konsumen

What's your reaction?

Excited
0
Happy
0
In Love
0
Not Sure
0
Silly
0

You may also like

Leave a reply

More in:Bisnis